Harimau Sumatera Direlokasi
WWF merilis hasil kamera infra-red, Senin (9/5/2011), yaitu rekaman foto induk harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) sedang bersama anaknya di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Sumatera, 14 April 2011. ap
Seekor harimau Sumatera akan direlokasi ke Pulau Betet, sebuah pulau kecil di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (2/8).
Harimau betina berusia tujuh tahun itu ditangkap dari habitat aslinya di kawasan konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Sumber Hijau Permai (SHP), Sumatera Selatan, sekitar dua bulan lalu. Kawasan yang berada di dekat Taman Nasional Sembilang itu memang merupakan habitat asli satwa langka tersebut.
Saat ini, keberadaan harimau Sumatera di habitat aslinya tersebut semakin terdesak oleh pembukaan lahan. Penangkapan harimau itu menyusul terbunuhnya dua karyawan PT SHP karena serangan harimau. Relokasi dimaksudkan agar satwa bertubuh besar itu tak lagi mengganggu aktivitas manusia di areal HTI anak perusahaan PT Sinar Mas tersebut.
"Pulau Betet dipilih karena kaya hewan buruan, air, dan memang merupakan habitat harimau. Letaknya juga terpisah dari daratan Sumatera," kata Ernita dari bagian Public Relation PT Sinar Mas.
Untuk memantau keberadaan harimau, alat pelacak kalung GPS telah dipasang pada satwa itu. Rencananya, pelepasliaran akan dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, juga Bupati Banyuasin Amirudin Inoed. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar