Rabu, 18 Juli 2012

Walhi: Pembakaran Lahan PTPN VII, Skenario Sudutkan Warga




Walhi: Pembakaran Lahan PTPN VII, Skenario Sudutkan Warga



Palembang, Sinar Harapan

Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat menduga, di balik persoalan ini ada skenario khusus yang diciptakan pihak PTPN VII untuk menyudutkan warga yang berjuang mendapatkan lahannya. 

Untuk itu, pihaknya mendesak pihak kepolisian segera menyelidiki provokator yang menimbulkan kericuhan, dan mendesak kepolisian segera membebaskan warga yang ditahan. Pihaknya juga mengutuk Kementerian BUMN dan PTPN VII yang tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan konflik agraria yang makin meruncing.

“Masalah ini terus meruncing setelah tidak adanya jalan keluar dari proses mediasi penyelesaian konflik agraria antara warga dengan pihak PTPN VII di kantor Kementerian BUMN, Senin (16/7) lalu, di Jakarta,” kata Anwar Sadat Kamis (19/7)


Kapolres OI, AKBP Deni Dharmapala menyatakan ratusan personel kepolisian di back up aparat Polda Sumsel, sampai saat ini masih bersiaga di sekitar lokasi PTPN VII Unit Usaha Cinta Manis, guna mencegah aksi lanjutan terjadi.

“Saat ini kondisi di lapangan di sekitar PTPN mulai kondusif. Tapi, kami tetap antisipasi dengan menyiagakan personel di lapangan.Kami harapkan warga tetap tenang dan tidak melakukan aksi yang menjurus ke tindakan anarkistis yang dapat merugikan semua pihak,”
imbaunya.

Sebelumnya, aksi warga yang menuntut lahan PTPN VII yang telah habis HGU-nya  melakukan pembakaran lahan perkebunan tebu milik PTPN VII.

Kecam Pemukulan Anggota DPRD

Dalam penanganan aksi masa, pihak kepolisian diketahui melakukan penangkapan dan tindakan refresif terhadap  anggota DPRD Sumsel, Rusdi Tahar.

Atas aksi ini, Koordinator Independent Police Watch (IPW) Sumsel, Shofuansyah mengecam tindakan ini. Menurut Shofuansyah, informasi yang mereka terima, pengamanan pihak kepolisian dipimpin langsung oleh Wakapolda Sumatera Selatan Brigjend Pol M Zulkarnain, SH yang juga didampingi Kapolres Ogan Ilir (OI) beserta 400 anggota personil Brimob yang diturunkan dalam rangka pengamanan di Areal Perkebunan Tebu milik PTPN VII.

“Saat itu terjadi Insiden yang memalukan institusi Kepolisian yang mengakibatkan beberapa orang warga menjadi korban akibat tindakan represif aparat Kepolisian dalam menghadapi aksi massa Warga Cinta Manis, Ogan Ilir (OI). Salah satu di antaranya yang menjadi korban pemukulan oleh aparat Kepolisian adalah Rusdi Tahar yang semula akan meninjau lokasi, dan mencoba melakukan mediasi konflik antara warga dengan aparat kepolisian. Justru mendapat perbuatan tidak menyenangkan saat berada di tengah-tengah kerumunan massa,” paparnya.

Berdasarkan fakta-fakta diatas, IPW Sumatera Selatan menyatakan bahwa  insiden Pemukulan yang polisi kepada beberapa warga Cinta Manis, dan Salah satu korbannya adalah Anggota DPRD Sumatera Selatan Rusdi Tahar merupakan tindakan represif yang berlebihan oleh Aparat Kepolisian, serta tindakan yang sewenang-wenang.

“Aksi ini diduga telah menyalahi Prosedur Pengamanan terhadap Aksi massa, yang seharusnya dilakukan dahulu dengan tindakan prefentif sebagai bentuk profesionalitas pengamanan terhadap Masyarakat. Karenanya, kami mengecam  keras tindakan pemukulan dan ketidakprofesionalan aparat kepolisian dalam menjalankan tugas pada tragedi kerusuhan terkait Kasus sengketa antara warga Cinta Manis dengan PTPN VII,” jelasnya.
Untuk itu, Shofuansyah meminta kepada Kapolda Sumatera Selatan beserta segenap jajarannya untuk bertanggung jawab dan melakukan tindakan tegas (sanksi hukuman) terhadap oknum anggota kepolisian yang melakukan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM di Lokasi Kejadian.


Hal yang sama dikemukakan Ketua Komisi IV DRPD Sumsel, Edward Jaya. Politisi Golkar ini menyatakan rasa simpati terhadap apa yang terjadi pada Rusdi Tahar.

Bahkan,Edward berharap kepada polisi sebagai penegak hukum, untuk tidak main hakim sendiri. “Kami minta Kapolda untuk memberi sanksi kepada bawahannya yang tidak taat hukum,” tegasnya.

 Rasa simpati juga datang dari Ketua Komisi V DPRD Sumsel,MF Ridho,yang sangat mengecam aksi anarkistis yang tercipta di lokasi. 

Seharusnya semua pihak bisa menahan diri, terlebih lagi pihak kepolisian punya prosedur penanggulangan bentrok. “Seharusnya kondisi ini tidak boleh terjadi,apa lagi sudah ada standar operasi.Yang anehnya lagi kenapa ada oknum dewan yang ditangkap.Padahal, kita tahu saudara Tahar memang sangat konsisten memperjuangkan hak masyarakat di Dapilnya.
Apa lagi dewan punya hak imunitas dan dilindungi undang-undang, sehingga ia diperbolehkan mengelurkan statmen atau bentuk perlindungan selama masih dalam wewenangnya,” ungkap Ridho. 

Terpisah, Rusdi Tahar sendiri menceritakan, bahwa kehadiran dirinya di tengah massa merupakan bentuk kepeduliannya untuk menenangkan warga yang beringas. Bahkan, sebelum kejadian,dia menerima informasi dari masyarakat, bahwa tengah terjadi keributan di lokasi (PTPN VII).

“Sekitar pukul 11.00 WIB sebelum kejadian bentrok saya juga dihubungi pihak kepolisian dengan tujuan meminta bantuan untuk menenangkan massa.Namun, karena saat dihubungi saya tengah mengikuti agenda kunjungan Komisi IV melihat kesiapan jalur mudik Jalintim, lantas saya menunda untuk melihat kondisi di lapangan. Sampai akhirnya,sekitar pukul 14.00 WIB saya dihubungi oleh Dandrem dengan harapan yang sama, yakni meminta saya hadir dan menenangkan massa,”urainya.

Karena merasa daerah OI masuk dalam Dapilnya, akhirnya dia bergerak ke lokasi kejadian, dengan ditemani dua orang rekannya. “Alhamdulillah setelah saya datang massa kembali tenang. Tetapi, tak lama setelah itu pasukan pengamanan datang lebih banyak dan menyusup. Setelah itu,saya sudah berada di tengah massa dan terkepung. Dua orang bersama saya sudah dipukuli, begitu juga saya,” ungkapnya.

Pjs Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova, menegaskan, saat kejadian bentrok, aparat kepolisian baik dari Polres OI dan Polda Sumsel yang bertugas di lapangan, sudah menjalankan tugas sesuai prosedur berlaku. ”Anggota di sana tentunya terus memantau, baik yang berpakaian preman atau dinas. (sir)





Minggu, 08 Juli 2012

kamera rolleiflex







Kamera Antik Merek 
Rolleiflex 2.8 fx
        Buatan tahun 1945-1955.
Koleksi Sendiri :
Masih lengkap. Mekanik masih berjalan baik .


Antique Camera Brand
Rolleiflex 2.8 fx
         Made in the year 1945-1955.
Collection Own:
Still complete with mechanics are still going well.





Sebuah Legenda Fotografi Fotografi memiliki legenda nya. Salah satunya adalah diragukan lagi Rolleiflex kembar-lensa untuk 6x6cm. Ketika pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929, gaya ini kamera sudah sensasi dan prinsip di balik itu adalah langkah nyata dari jenius. The Rolleiflex adalah untuk memiliki pengaruh yang menentukan sejarah fotografi selama dekade berikutnya. Dimanapun beberapa peristiwa yang terjadi untuk menentukan perjalanan sejarah, seseorang menangkap pada film menggunakan Rollei.
Inilah sebabnya mengapa penggemar kamera refleks lensa kembar dan profesional atas telah berulang kali meminta Rollei untuk melanjutkan desain kamera klasik - tapi dengan semua ditambah keuntungan dari teknologi modern. Hasilnya adalah Rolleiflex 2.8 FX, desain kembar-lensa klasik dengan fitur paparan dari kamera Rolleiflex modern otomatis.
Format 6x6 Banyak fotografer lebih suka format 6x6. Hal ini memungkinkan bagian dari gambar yang akan kemudian diperbesar dalam format horizontal atau vertikal tanpa perlu memiliki orientasi gambar tetap benar dari awal. 6x6 memiliki lebih dari 4x bidang 35mm.
The melelahkan "terhadap-mata-" jendela bidik telah disingkirkan dan dengan itu perasaan pasti bahwa beberapa rincian bisa saja terlewatkan di bidang gambar kecil. Gambar terang besar di kaca-tanah fokus layar memberikan fotografer rasa bagian dari adegan dan kesempatan lebih besar untuk mewujudkan / nya ide-ide kreatif. Format yang lebih besar juga memastikan resolusi unggul untuk rincian yang juga berharga selama proyeksi slide.

kamera sea gull 203






Kamera Sea Gull 203. kondisi mulus. Kulit mulus, kulit penutup lensa putus, dan kain lensa tarik sedikit kusut....

Radio philips

radio philips
Kondisi tidak nyala, hanya body. Mesin masih ada. ukuran 30 cm x 18 cm. warna coklat tua..

Radio Philips

radio philips


kondisi, tidak nyala, hanya body. ukuran 30 cm x 20 cm.. warna coklat tua, depan krim....

Elly Kasim bersama Orkes Arsianti Pimp Adrianto



Elly Kasim bersama Orkes Arsianti Pimp Adrianto

Side A
 Si Nona
Djumpa Pertama
Lintuah
Terpaut di Djokja
Peujeum bandung
Furry

Side B

Mufdiah

Ranuangkanlah
Serodja
Abak djo Amak
Pergi Kuliah
Antah Lai Djadi

LPI 175107  

Ernie Djohan, Bandar Lotre


Ernie Djohan, Bandar Lotre
Diiringi Orkes Eka Sapta

Side A
Hanja Sedjenak
Datanglah Untuknja
Djangan Marah
Kenangan Hidupku
Kutjing dan Bola
Pilihanmu

Side B
Bandar Lotre
Mawar Indah

Kisahku
Derita hatiku
Masa lalu
Selamat Berpisah

Bing Slamet iringan Eka Sapta


Bing Slamet iringan Eka Sapta



Side A
Ada-ada Sadja (Benjamins S/Bing Slamet)
Kerontjong Kemajoran (NN/Bing Slamet)
Hudjan Gerimis (Benjamin S/Bing Slamet)
Dondong Opo Salak (Chris Biantoro)
Apaan (NN/Bing Slamet)
Deng-Endengan (Benjamin S)


Side B
Endjut-Endjut Semut (Lagu Rakyat Malaysia/versi Bing Slamet)
Berdjuanglah Anakku (Bing Slamet)
Giman Bernjanji (Bing Slamet)
Kondangan (Bing Slamet)
Sang bangau (NN/Bing Slamet)
Nina Bobo (NN/Bing Slamet)
Bali Record, BLM 7003 A

Benjamin S & Ida Rojani



Benjamin S & Ida Rojani Iringan Bebi”s  Pimp Benjamin S
Side A
Nyari Kutu - Benjamin S/Ida Rojani
Melati Putih – Ida Rojani
Banci – Benjamin S
Mana Suratmu – Benjamin S/Ida Rojani

Side B
Petik Kelapa –Benjamin S/Ida Rojani
Jangan Menangis – Benjamin S
Keluarga Gila – Benjamin S/Ida Rojani
Ikan dalam Kolam – Benjamin S
Kalau Jodoh – Ida Rojani

Remaco, RLL 218, ML 21114

Alwi-Oslan








Alwi-Oslan
Diringi Orkes Widjaja Kesuma Pimp M Jusuf

Side A
Bakmi Pangsit
Lintuah
Bandrek Badjigur
Menari dan Menjanji

Side B
Kue Pantjong
Sawah dan lading
Tamsja ke desa


Senyumlah OM Ria Bluntas Pimp Achmad Basahil


Senyumlah
OM Ria Bluntas Pimp Achmad Basahil

Side A
Ditinggal Asmara (Rachman Sjah) – Titing  Jeni
Pesta Mempelai ( A Basahil ) – Titing Jeni/A Basahil
Mengapa Kau Pergi ( Ali Alatas) – A Basahil
Terlaksana ( A Basahil) – A Basahil
Sahabat Lama (A Basahil) – R Sunarsih
Lagu Untukmu (Ali Alatas) – Hickmat Nazri


Side B
Senjumlah (Ali Alatas) – A Basahil
Tiada Berita (Ali Alatas) - Titing Jeni

Bersatu Hati (Ali Alatas) – Kartini Rosadi/Acmad Basahil
Masih Terkenang (Ali Alatas) – Titing Jeni
Tak Setia (Ali Alatas) – R Sunarsih
Pengabdian Djiwa (A Basahil) – Kartini Rosadi

Recording Engineer: Bachrum Andria
Producer: J & B Enterprises Inc
JB 28812

Djuhana Satar & Elvy Sukaesih

Djuhana Satar & Elvy Sukaesih
OM Chandralela Pimp Husin Bawafie


Side A
- Mimpi (Husin Bawafie) - Elvy Sukaesih
- Benih Asmara (Mashabi/Husin Bawafie) - Djuhana Sattar
- Kepada Seniman (Husin Bawafie)  - Muchsin
- Tak Putus Asa (Iin Sumantri) - Djuhana Sattar
- Menjambut Kasih (Iin Sumantri) - Elvy Sukaesih
- Kebesaran Djiwa (M Rizaldy /Iin Sumantri) - Muchsin

Side B
- Pekerti Insan (Husin Bawafie) - Elvy Sukaesih
- Baktiku (Mansjur/Iin Sumantri) - Djuhana Sattar
- Insan dan Lagu (M Attas) - Muchsin
- Tiada Sekata (Iin Sumantri) - Elvy Sukaesih
- Berpisah (Husin Bawafie) - Djuhana Sattar
- Pengabdi Seni (IIn Sumantri) - Muchsin

Remaco, PO Box 605/DAK
Mutiara MLL 006 12, 33 1/3 RPM

Krontjong Aneka warna

Krontjong Aneka Warna


Side A
- Dajung Sampan (NN) - Titiek Sandhora
- Salam Mesra (Muchtar Embut) - Diah Iskandar
- Teringat Selalu ( A Rijanto) - Titiek Sandhora
- Maafkanlah Beta (NN) - Muchsin
- Bunga Sakura (NN) - Titiek Sandhora
- Tinggi Gunung Seribu Djandji (Ismail Marzuki) - Diah Iskandar

Side B
- Malu2 Kutjing (NN) - Titiek Sandhora
- Timang-Timang ( S Effendi0 - Muchsin
- Badjing Luntjat (Kosamandjaja) - Titiek Sandhora)
- Pulau Bali (NN) - Ida Rojani
- Chajal dan Mimpi (NN/ A Rijanto) - Diah Iskandar
- Menanti di Bawah Pohon Kembodja (NN) - Nunieng Soewirjo

Band 4 Nada Pimp Jadin/ A Rijanto
Mutiara Record, PT Remaco

Parade 12 Populer Bintang Musik Lagu




Parade 12

Populer Bintang Musik Lagu

Side A
- Tukang Sado (Rachman A) - Rossy, iringan Orkes Ramaika
- Njatakan Hatimu ( M Jusuf) -Onny Surjono iringan Orkes Widjaja Kesuma
- Sukaria (Liliana) iringan Orkes Djedjaka pimp Wahab Abdi
- Risma (Bram Adrianto) iringan Orkes Sri Nada
- Haus (Imron)- Sandra Sanger iringan Orkes Diselina
- Kisah dan Kasih (M Jusuf) - Tiar Rachman iringan Orkes Gema Musika

Side B
- 20 Februari (M Jusuf)- Tuti Subardjo iringan Orkes Widjaja Kesuma
- Setahun jang Lalu (Rachman) - Rita dan Nita iringan Orkes Ramaika
- Bila Kau Kembali (Mashadi) - Karnadi iringan Orkes Gama Musika
- Seruling di lembah Sunji (Nanda) - May Sumarna iringan May & Orcehestra
- Kenangan Lalu (Sum) - Salanti iringan orkes Djedjaka
- Tiada Lagi (Timbul HS) - Neneng Salmiah iringan Orkes Sono

Dimita Moulding Industries, Perusahaan Piring Hitam Nasional- Djakarta
Penyalur Tunggal: Tan's Gramaphone Company

Jl Krekot Bunder 22- Djakarta
Mesra Record

Kisah Dunia, Orkes Sinar Kemala

Kisah Dunia

Orkes Sinar Kemala

Pimp A Kadir

Side A
- Kisah Dunia (A Kadir) -Fadiah dan A Kadir
- Perintah Ilahi ( S Achmadi) - Ida Laila
- Teringat Selalu ( A Kadir)
- Aku kan Kembali (Fauzi) -Ida Laila dan A Kadir
- Udjian Diri (A Kadir) - Nurkumala
- Tiada Seindah Budi (Fauzi) - A Kadir

Side B
- Djangan Diragukan (Fauzi) - A Kadir dkk
- Bertjerai Kasih ( A Malik BZ) - Ida Laila
- Insan dan Seni (A Malik BZ) - Fadiah
- Suara Djiwaku (S Achmadi) - A Kadir
- Terimalah (A Malik BZ) - Nurkumala
- Insjaflah ( A Rafiq)

BRI 004, DRL 022

Sebiduk di Sungai Musi

Side A
- Sebiduk di Sungai Musi (Zaenal Arifin) Alfian
- Kita Pasti Menang (Diah Iskandar)
- Malam Tiada Bintang (May Sumarna)- Neneng Salmiah
- Selamat Djalan Kawan (NN) -Tjitjiek Soewarno

Side B
- Hampa (Neneng Salmiah)
- Terpaut di Djokja (Wedhasmara)  -  Tjitjiek Soewarno
- Kunaon Neuteup ka Abdi (Mus k Wirya)- Diah Iskandar
- Tidur Adikku (Alfian)

Iringan Musik Orkes Zaenal Combo Pimp Zaenal Arifin
Remaco Record, ML 10112

Lagu-Lagu Gambang

Lagu-Lagu Gambang
Ida, Netty, Achmad


Side A
Tjentek Manis (Ida
Persi Rusak (Netty)
Kitjir-Kitjir (Netty/Achmad)

Side B

Gelatik Nguknguk (Ida)
Stambul Djampang (Achmad)
Kramat Karam (Ida)

OM Pusaka Pimp Achmad Zaelani

Karya Long Playing Record